sumedang situraja tourism
Saturday, 16 November 2013
sumedang situraja tourism 7
Puas dengan keindahan alam di Bukit Batu Dua, Desa Linggajaya,
Kecamatan Cisitu, sebanyak 125 pilot paralayang dipastikan akan datang
tahun depan. Federasi Aeronautika Indonesia (FAI) akan mengundang
kembali ratusan pilot paralayang dalam sebuah kejuaraan.
“Kami puas dengan keindahan alam di Batu Dua, nanti tahun depan kami berminat mengadakan lagi acara kejuaraan dunia kembali disini, tapi masih menjelang piala dunia paralayang,” kata Tagor Siagian, Humas dan Promosi FAI, saat melakukan evaluasi pelaksanaan Pre World Cup Paragliding 2013, di Rumah Makan Dua Mojang, Jumat (4/10/2013).
Batu Dua dengan ketinggian 1.000 kaki memang tak hanya mampu memberikan keindahan alamnya, namun secara teknis, sudah mampu memenuhi kebutuhan persyaratan terbang seperti kecepatan angin dan kondisi suhu. terbang di bukit ini juga mampu ditempuh dengan jarak 130 km hingga ke tempat mendarat.
“Kami puas dengan keindahan alam di Batu Dua, nanti tahun depan kami berminat mengadakan lagi acara kejuaraan dunia kembali disini, tapi masih menjelang piala dunia paralayang,” kata Tagor Siagian, Humas dan Promosi FAI, saat melakukan evaluasi pelaksanaan Pre World Cup Paragliding 2013, di Rumah Makan Dua Mojang, Jumat (4/10/2013).
Batu Dua dengan ketinggian 1.000 kaki memang tak hanya mampu memberikan keindahan alamnya, namun secara teknis, sudah mampu memenuhi kebutuhan persyaratan terbang seperti kecepatan angin dan kondisi suhu. terbang di bukit ini juga mampu ditempuh dengan jarak 130 km hingga ke tempat mendarat.
sumedang situraja tourism 6
Hari ini, Minggu (29/9/2013), 72 pilot paralayang terbang dengan
parasutnya di Batu Dua, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu. Mereka
mengikuti Kejuaraan Pra Piala Dunia Paralayang.
Pilot-pilot dari 19 negara ini di antaranya berasal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Slovenia, Amerika, Swedia dan Swiss. 10 pilot adalah putri yang sudah punya jam terbang tinggi dalam olahraga dirgantara ini.
Sementara, penerbang dari Indonesia memaksimalkan ajang ini guna menambah jam terbang dan meningkatkan teknik terbang dengan berlomba bersama para penerbang andal dunia. Salah satunya penerbang dari Sumedang Aris Pribaya. Berpakaian khas Indonesia lengkap dengan kopiahnya ketika sebelum terbang, Aris bersaing dengan penerbang-penerbang dari penjuru dunia.
Kejuaraan ini melombakan lintas alam terbatas atau disebut juga race to goal yang artinya pilot harus melewati rute dengan 406 titik berjarak 30-70 km untuk setiap ronde. Umumnya, setiap hari lomba berlangsung satu ronde. Sementara, kejuaraan ini akan digelar selama lima hari hingga Kamis, 3 Oktober 2013.
Pilot yang mencapai garis finish di kompleks kantor Pemkab Sumedang di Jalan Prabu Gajah Agung dengan waktu tercepat, maka mencatat nilai tertinggi. Jika nilainya tinggi selama lima hari, maka akan keluar sebagai juara dan dengan total 10.350 euro. Sang juara sudah pasti akan lolos kualifikasi pra piala dunia tahun depan.
Sekjen Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Nil Handri mengatakan pemilihan Indonesia khususnya Batu Dua adalah sebagai persiapan digelarnya piala dunia 2014. Penentuannya digelar melalui sidang antara federasi pada Februari 2014 di Bali
Pilot-pilot dari 19 negara ini di antaranya berasal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Slovenia, Amerika, Swedia dan Swiss. 10 pilot adalah putri yang sudah punya jam terbang tinggi dalam olahraga dirgantara ini.
Sementara, penerbang dari Indonesia memaksimalkan ajang ini guna menambah jam terbang dan meningkatkan teknik terbang dengan berlomba bersama para penerbang andal dunia. Salah satunya penerbang dari Sumedang Aris Pribaya. Berpakaian khas Indonesia lengkap dengan kopiahnya ketika sebelum terbang, Aris bersaing dengan penerbang-penerbang dari penjuru dunia.
Kejuaraan ini melombakan lintas alam terbatas atau disebut juga race to goal yang artinya pilot harus melewati rute dengan 406 titik berjarak 30-70 km untuk setiap ronde. Umumnya, setiap hari lomba berlangsung satu ronde. Sementara, kejuaraan ini akan digelar selama lima hari hingga Kamis, 3 Oktober 2013.
Pilot yang mencapai garis finish di kompleks kantor Pemkab Sumedang di Jalan Prabu Gajah Agung dengan waktu tercepat, maka mencatat nilai tertinggi. Jika nilainya tinggi selama lima hari, maka akan keluar sebagai juara dan dengan total 10.350 euro. Sang juara sudah pasti akan lolos kualifikasi pra piala dunia tahun depan.
Sekjen Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Nil Handri mengatakan pemilihan Indonesia khususnya Batu Dua adalah sebagai persiapan digelarnya piala dunia 2014. Penentuannya digelar melalui sidang antara federasi pada Februari 2014 di Bali
sumedang situraja tourism 5
Lewat ronde terakhir yang ketat dan menegangkan pada Kamis (3/10),
penerbang Jepang, Yoshiaki Hirokawa, berhasil menjuarai Pra Piala Dunia
Lintas Alam Paralayang Batu Dua 2013 di Sumedang, Jawa Barat.
Kejuaraan yang diselenggarakan Klab Jatarupa Jakarta, diikuti 67 pilot asal 17 negara dan berlangsung dari 27 September-4 Oktober, memperebutkan hadiah uang sekitar 9.000 Euro. Bukan hanya pilot dari Asia; seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan dan tuan rumah Indonesia, namun juga pilot asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss berbondong ke Batu Dua, lokasi terbang yang masih asing bagi mereka. Namun itulah naluri sejati atlet olahraga dirgantara, selalu mencari tantangan baru.
Pilot Swedia, Tobias Hinas yang menempel ketat nilai Hirokawa sejak ronde awal, merasa yakin juara ketika menjadi pilot kedua yang mendarat pada ronde keempat atau terakhir, Kamis (3/10), setelah pilot Perancis, Mathieu Vermeil. Hirokawa yang hanya unggul 122 angka dengan Hinas, cukup masuk 10 Besar di ronde akhir untuk meraih juara, asal selisih nilainya tetap aman.
Kejuaraan yang diselenggarakan Klab Jatarupa Jakarta, diikuti 67 pilot asal 17 negara dan berlangsung dari 27 September-4 Oktober, memperebutkan hadiah uang sekitar 9.000 Euro. Bukan hanya pilot dari Asia; seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan dan tuan rumah Indonesia, namun juga pilot asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss berbondong ke Batu Dua, lokasi terbang yang masih asing bagi mereka. Namun itulah naluri sejati atlet olahraga dirgantara, selalu mencari tantangan baru.
Pilot Swedia, Tobias Hinas yang menempel ketat nilai Hirokawa sejak ronde awal, merasa yakin juara ketika menjadi pilot kedua yang mendarat pada ronde keempat atau terakhir, Kamis (3/10), setelah pilot Perancis, Mathieu Vermeil. Hirokawa yang hanya unggul 122 angka dengan Hinas, cukup masuk 10 Besar di ronde akhir untuk meraih juara, asal selisih nilainya tetap aman.
sumedang situraja tourism 4
Klab Jatarupa Jakarta kembali dipercaya Federasi Aeronautika
Internasional (FAI), menggelar Pra Piala Dunia Lintas Alam Paralayang
(Para Gliding Cross Country Pre World Cup/XC PWC) di Bukit Batu Dua,
Sumedang, Jawa Barat, 27 September-4 Oktober ini.
Hingga pendaftaran ditutup pada Senin (2/9) lalu, sebanyak 86 pilot (10 orang di antaranya putri) asal 17 negara sudah menyatakan siap bertarung. Tidak hanya pilot dari Asia; Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, namun juga asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss.
Para penerbang tuan rumah Indonesia baik senior maupun junior, memaksimalkan ajang ini guna menambah jam terbang dan meningkatkan teknik terbang dengan berlomba bersama para penerbang handal dunia.
Selain hadiah uang sebanyak 10.350 Euro dan penentuan peringkat akhir dunia 2013, lolos kwalifikasi untuk mengikuti Piala Dunia tahun depan tentunya akan membuat lomba berlangsung ketat. Pada kejuaraan yang melombakan nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal), pilot harus melewati rute dengan 4-6 titik, berjarak sekitar 30-70 km setiap ronde/sortie.
Umumnya setiap hari lomba berlangsung satu ronde. Pilot yang mencapai garis finis dalam waktu tercepat mencatat nilai tertinggi setiap harinya. Pilot dengan jumlah nilai tertinggi selama lomba 29/9-3/10 akan keluar sebagai juara.
Menurut Cherry Bonaria Sukmana, Sekretaris Klab Jatarupa Jakarta, menyelenggarakan PWC adalah syarat FAI untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. “Kita pastinya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Kita mau buktikan bahwa Indonesia bukan saja penghasil juara dunia, tapi juga bisa menjadi penyelenggara yang baik. Ajang ini juga sarana promosi wisata olahraga udara yang sangat baik,” ujar peraih medali emas nomor lintas alam SEA Games 2011 itu. Pelayanan yang baik terhadap pilot asing saat di Painan, ikut mempengaruhi banyaknya peserta mancanegara yang hadir di Batu Dua.
Meski pemegang rekor dunia Lintas Alam Paralayang sejauh 336 km, Seiko Fukuoka (asal Jepang namun warganegara Perancis) dan Juara Dunia 2012, Nicole Fedele (Italia) tidak ikutserta karena mengikuti Seri Piala Dunia Lintas Alam di Pulau Reunion, kehadiran Petra Slivova, 36, asal Republik Ceko akan sangat memacu para penerbang lainnya, bukan hanya putri untuk terbang sebaik mungkin.
Petra, manager tim Gin Gliders (pabrik parasut produksi Korea Selatan), sudah menjadi legenda tersendiri. Tidak cukup menjadi Juara Dunia 2003, 2007 dan 2011, ia juga merebut medali emas Piala Dunia 2002-2004 dan 2010 serta Juara Eropa 2004, 2006 dan 2010. Bahkan pada 2005 ia mencatat rekor dunia lintas alam sejauh 302 km di Quixada, Brasil.
Bila di kelas putri Indonesia akan mengandalkan para mantan juara dunia ketepatan mendarat Ifa Kurniawati (2010) dan Milawati Sirin (2011), di kelas putera tanpa kehadiran Dok El, yang lebih dikenal handal di nomor Lintas Alam.
Harapan besar ada pada Hening Paradigma, pemegang rekor nasional lintas alam di Kemuning, Solo, Jawa Tengah sejauh 109 km. Adapun Raja Udara Asia Tenggara, peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto asal Solo, Jawa Tengah tidak akan turut karena menyiapkan diri untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Hingga pendaftaran ditutup pada Senin (2/9) lalu, sebanyak 86 pilot (10 orang di antaranya putri) asal 17 negara sudah menyatakan siap bertarung. Tidak hanya pilot dari Asia; Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, namun juga asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss.
Para penerbang tuan rumah Indonesia baik senior maupun junior, memaksimalkan ajang ini guna menambah jam terbang dan meningkatkan teknik terbang dengan berlomba bersama para penerbang handal dunia.
Selain hadiah uang sebanyak 10.350 Euro dan penentuan peringkat akhir dunia 2013, lolos kwalifikasi untuk mengikuti Piala Dunia tahun depan tentunya akan membuat lomba berlangsung ketat. Pada kejuaraan yang melombakan nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal), pilot harus melewati rute dengan 4-6 titik, berjarak sekitar 30-70 km setiap ronde/sortie.
Umumnya setiap hari lomba berlangsung satu ronde. Pilot yang mencapai garis finis dalam waktu tercepat mencatat nilai tertinggi setiap harinya. Pilot dengan jumlah nilai tertinggi selama lomba 29/9-3/10 akan keluar sebagai juara.
Menurut Cherry Bonaria Sukmana, Sekretaris Klab Jatarupa Jakarta, menyelenggarakan PWC adalah syarat FAI untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. “Kita pastinya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Kita mau buktikan bahwa Indonesia bukan saja penghasil juara dunia, tapi juga bisa menjadi penyelenggara yang baik. Ajang ini juga sarana promosi wisata olahraga udara yang sangat baik,” ujar peraih medali emas nomor lintas alam SEA Games 2011 itu. Pelayanan yang baik terhadap pilot asing saat di Painan, ikut mempengaruhi banyaknya peserta mancanegara yang hadir di Batu Dua.
Meski pemegang rekor dunia Lintas Alam Paralayang sejauh 336 km, Seiko Fukuoka (asal Jepang namun warganegara Perancis) dan Juara Dunia 2012, Nicole Fedele (Italia) tidak ikutserta karena mengikuti Seri Piala Dunia Lintas Alam di Pulau Reunion, kehadiran Petra Slivova, 36, asal Republik Ceko akan sangat memacu para penerbang lainnya, bukan hanya putri untuk terbang sebaik mungkin.
Petra, manager tim Gin Gliders (pabrik parasut produksi Korea Selatan), sudah menjadi legenda tersendiri. Tidak cukup menjadi Juara Dunia 2003, 2007 dan 2011, ia juga merebut medali emas Piala Dunia 2002-2004 dan 2010 serta Juara Eropa 2004, 2006 dan 2010. Bahkan pada 2005 ia mencatat rekor dunia lintas alam sejauh 302 km di Quixada, Brasil.
Bila di kelas putri Indonesia akan mengandalkan para mantan juara dunia ketepatan mendarat Ifa Kurniawati (2010) dan Milawati Sirin (2011), di kelas putera tanpa kehadiran Dok El, yang lebih dikenal handal di nomor Lintas Alam.
Harapan besar ada pada Hening Paradigma, pemegang rekor nasional lintas alam di Kemuning, Solo, Jawa Tengah sejauh 109 km. Adapun Raja Udara Asia Tenggara, peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto asal Solo, Jawa Tengah tidak akan turut karena menyiapkan diri untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Subscribe to:
Posts (Atom)