Saturday, 16 November 2013

sumedang situraja tourism 4

Klab Jatarupa Jakarta kembali dipercaya Federasi Aeronautika Internasional (FAI), menggelar Pra Piala Dunia Lintas Alam Paralayang (Para Gliding Cross Country Pre World Cup/XC PWC) di Bukit Batu Dua, Sumedang, Jawa Barat, 27 September-4 Oktober ini.

Hingga pendaftaran ditutup pada Senin (2/9) lalu, sebanyak 86 pilot (10 orang di antaranya putri) asal 17 negara sudah menyatakan siap bertarung. Tidak hanya pilot dari Asia; Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, namun juga asal Afrika Selatan, Ceko, Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Slovenia, Swedia dan Swiss.

Para penerbang tuan rumah Indonesia baik senior maupun junior, memaksimalkan ajang ini guna menambah jam terbang dan meningkatkan teknik terbang dengan berlomba bersama para penerbang handal dunia.
        
Selain hadiah uang sebanyak 10.350 Euro dan penentuan peringkat akhir dunia 2013, lolos kwalifikasi untuk mengikuti Piala Dunia tahun depan tentunya akan membuat lomba berlangsung ketat. Pada kejuaraan yang melombakan nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal), pilot harus melewati rute dengan 4-6 titik, berjarak sekitar 30-70 km setiap ronde/sortie.

Umumnya setiap hari lomba berlangsung satu ronde. Pilot yang mencapai garis finis dalam waktu tercepat mencatat nilai tertinggi setiap harinya. Pilot dengan jumlah nilai tertinggi selama lomba 29/9-3/10 akan keluar sebagai juara.
        
Menurut Cherry Bonaria Sukmana, Sekretaris Klab Jatarupa Jakarta, menyelenggarakan PWC adalah syarat FAI untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. “Kita pastinya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Kita mau buktikan bahwa Indonesia bukan saja penghasil juara dunia, tapi juga bisa menjadi penyelenggara yang baik. Ajang ini juga sarana promosi wisata olahraga udara yang sangat baik,” ujar peraih medali emas nomor lintas alam SEA Games 2011 itu. Pelayanan yang baik terhadap pilot asing saat di Painan, ikut mempengaruhi banyaknya peserta mancanegara yang hadir di Batu Dua.

Meski pemegang rekor dunia Lintas Alam Paralayang sejauh 336 km, Seiko Fukuoka (asal Jepang namun warganegara Perancis) dan Juara Dunia 2012, Nicole Fedele (Italia) tidak ikutserta karena mengikuti Seri Piala Dunia Lintas Alam di Pulau Reunion, kehadiran Petra Slivova, 36, asal Republik Ceko akan sangat memacu para penerbang lainnya, bukan hanya putri untuk terbang sebaik mungkin.

Petra, manager tim Gin Gliders (pabrik parasut produksi Korea Selatan), sudah menjadi legenda tersendiri. Tidak cukup menjadi Juara Dunia 2003, 2007 dan 2011, ia juga merebut medali emas Piala Dunia 2002-2004 dan 2010 serta Juara Eropa 2004, 2006 dan 2010. Bahkan pada 2005 ia mencatat rekor dunia lintas alam sejauh 302 km di Quixada, Brasil.
        
Bila di kelas putri Indonesia akan mengandalkan para mantan juara dunia ketepatan mendarat Ifa Kurniawati (2010) dan Milawati Sirin (2011), di kelas putera tanpa kehadiran Dok El, yang lebih dikenal handal di nomor Lintas Alam.

Harapan besar ada pada Hening Paradigma, pemegang rekor nasional lintas alam di Kemuning, Solo, Jawa Tengah sejauh 109 km. Adapun Raja Udara Asia Tenggara, peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto asal Solo, Jawa Tengah tidak akan turut karena menyiapkan diri untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.

No comments:

Post a Comment